Senin, 17 Maret 2014

Singgasana Kecil Perekonomian Benua Biru

Sejak dahulu kala benua biru memang sangat identik dengan negara maju serta perekonomian terbesar dan terkaya di muka bumi ini. Kekuatan perekonomian Uni Eropa terletak pada perdagangan yang menyumbang lebih dari sepertiga total perdagangan di dunia. Benua biru sangat identik dengan kemajuan teknologi industri dan jasa negara-negara di Eropa barat, Britania Raya, atau hingga di Rusia. Tahukah Anda tentang negara terkaya di Eropa? Mungkin negara seperti Jerman, Inggris, Prancis, Italia atau Rusia sangatlah familiar di telinga kita, namun negara terkaya di Eropa bukanlah negara tersebut di atas. Menurut data International Monetary Fund (2012), Luksemburg adalah negara pemilik pendapatan tertinggi di Eropa sebesar 77,598 $ per kapita atau nomor dua terbesar di dunia setelah Qatar yang memiliki pendapatan per kapita sebesar 100,889 $. Mengungguli negara tetangga Singapura yang berada di peringkat tiga dengan pendapatan per kapita mencapai 60,799 $.

Pada posting kali ini saya sangat tertarik dengan keberhasilan ekonomi Luksemburg yang telah membuatnya menjadi salah satu negara terkaya di dunia dan menjadi pemilik tahta tertinggi perekonomian Eropa. Luksemburg adalah sebuah negara yang sangat kecil dengan luas daratan 2,586 kilometer persegi dengan populasi sebanyak 524,853 jiwa (per Oktober 2012) dan tidak memiliki wilayah laut, karena letaknya yang sangat strategis dikelilingi negara Jerman, Prancis, dan Belgia. Seperti negara-negara di Eropa Barat lainnya, Luksemburg juga menganut sistem perekonomian kapitalisme yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk mengadakan kegiatan ekonomi dengan tujuan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan meminimalkan peran pemerintah setempat.


Tahta singgasana perekonomian di Luksemburg bertumpu pada industri jasa perbankan berteknologi tinggi, industri baja, karet, dan bahan kimia, serta didukung oleh sedikit lahan pertanian. Menurut data dari World Bank (September 2013), jasa perbankan di Luksemburg merupakan yang terbesar di dunia dengan nilai 91,388 $ mengungguli Macau dan Qatar. Sebagian besar bank di Luksemburg dimiliki oleh pihak asing dan memiliki hubungan luar negeri yang sangat luas sehingga menjadi lokasi pajak yang sangat menguntungkan. Keterbukaan terhadap perdagangan global dan investasi telah menjadi landasan ekonomi yang efisien dan dinamis. Sebuah tingkat tinggi stabilitas makro-ekonomi meminimalkan ketidakpastian, serta kerangka peraturan yang transparan mendukung operasi perusahaan swasta sehingga membuat Luksemburg menjadi tempat yang menarik untuk melakukan bisnis global. Dari hal di atas dapat ditemukan bahwa sebagian besar faktor-faktor produksi seperti tanah, modal, tenaga kerja, dan kewirausahaan mayoritas dimiliki dan sangat dikuasai oleh pihak asing atau swasta. Hal ini sangat membuktikan bahwa Luksemburg menganut sistem perekonomian kapitalisme/liberalisme.

Di satu sisi situasi seperti itu memang sangat menguntungkan dan menjadi harta karun bagi para investor asing untuk meraup laba sebanyak mungkin. Paham kapitalisme/liberalisme yang dianut negara ini menawarkan iklim yang kondusif bagi investasi asing. Desentralisasi atau pengambilan keputusan ekonomi memang hampir sepenuhnya berada di pihak swasta atau asing. Sistem perekonomian pasar yang mereka anut membuat Luksemburg sangat efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang. Kebebasan menjadikan tingkat kreativitas dan inovasi masyarakat mereka sangat tinggi. Hal ini mengakibatkan pengawasan politik dan sosial sangat minimal, karena tenaga, waktu dan biaya sangatlah kecil sehingga menghasilkan pemerintahan yang stabil. Jumlah investor asing terbanyak di Luksemburg berasal dari Amerika Serikat. Perusahaan yang paling menonjol diantaranya menghasilkan karet (Goodyear), bahan kimia (DuPont), kaca (Guardian Industries), dan berbagai peralatan industri.

Perkembangan bisnis dalam kapitalis berfokus pada spesialisasi barang dan produksi massa sehingga banyak berkembangnya perusahaan berskala besar dan melahirkan berbagai perkembangan penelitian. Sistem perekonomian ini sangat unggul dalam efektifitas produksi, kreatifitas, dan penghimpun kepemilikan atau kekayaan. Sistem ini adalah sistem terbaik untuk menghimpun harta kekayaan dan melahirkan milyader-milyader baru, karena kebebasannya dalam kegiatan ekonomi untuk menghasilkan laba sebesar mungkin. Tidak heran jika Luksemburg yang didiami oleh banyak investor asing menjadi negara terkaya di zona eropa dan nomor dua di dunia. 

Di dalam kehangatan sistem kapitalisme/liberalisme yang mereka anut, pemerintah Luksemburg telah bertindak secara efektif dan efisien. Pertama adalah bahwa negara Luksemburg sangat aman dan nyaman untuk disinggahi para investor tersebut, karena pemerintah telah berperan aktif dalam sistem kapitalisme/liberalisme yaitu melindungi negara dari kekerasan dan serangan negara lain. Pemerintah Luksemburg juga memiliki badan hukum yang bisa diandalkan dengan bukti bahwa keadilan yang ada disana sangat diperhatikan. Tidak heran jika kesenjangan sosial dan pengangguran hampir tidak terasa keberadaannya di negara tersebut.

Kebebasan pasti berdampak negatif, begitu pun Luksemburg yang merasakan kegagalan dari paham yang mereka anut. Seperti negara-negara Uni Eropa lainnya, Luksemburg juga merasakan krisis global yang melanda Eropa di akhir tahun 2008. Krisis ini adalah dampak dari sistem perekonomian pasar atau kapitalisme/liberalisme yang dianut oleh negara-negara Eropa itu sendiri. Kapitalisme yang menimbulkan krisis global menunjukan betapa rapuhnya sistem ekonomi ini. Krisis ini mengakibatkan kesenjangan sosial yang tinggi antara si kaya dan si miskin. Hal ini menimbulkan pengangguran sehingga meningkatnya angka kriminalitas. Seperti meningkatnya praktik monopoli untuk melemahkan semangat persaingan.

Akar dari krisis yang melanda Eropa adalah penerapan dari sistem kapitalisme itu sendiri. Sistem ini telah memperbolehkan pelaku bisnis melakukan spekulasi yang ditunjukan oleh adanya transaksi derivatif sehingga sistem ini menyebabkan sektor non-riil jauh lebih berkembang daripada sektor riil. Kapitalisme juga telah dianggap gagal karena menimbulkan kesenjangan ekonomi yang sangat parah seperti yang telah disebutkan diatas. Kesenjangan ini ditunjukan oleh hasil penelitian lembaga The New Economics Foundation (NEF) Inggris. Penelitian ini menunjukan bahwa pada dekade 1980-an, dari setiap kenaikan pendapatan per kapita 100$ kaum miskin hanya menikmati 2,2$ atau 2,2%. Kegagalan sistem kapitalisme ini mengharuskan para ekonom untuk mencari alternatif lain atau mempertahankan sistem ini dengan melakukan perubahan agar keuntungan tidak hanya  untuk kelompok atau golongan tertentu, tetapi juga untuk semua masyarakat.

Selama gejolak di pasar keuangan dunia dan permintaan global yang rendah di tahun 2008-2009 mendorong pemerintah Luksemburg untuk menyuntikan modal ke sektor perbankan dan menerapkan langkah-langkah stimulus untuk meningkatkan perekonomian. Hal ini menyebabkan defisit anggaran pemerintah sebesar 5% pada tahun 2009. Namun defisit tersebut di tahun 2011 berhasil dipotong hingga 1,1% dan menjadi 0,9% di tahun 2012. Ekonomi di Luksemburg sementara stabil dan tumbuh lambat karena diakibatkan pertumbuhan yang memang sedang lemah di Zona Eropa. Hingga kini di Luksemburg masih tetap memiliki standar taraf hidup yang sangat tinggi di dunia.

Menurut saya dengan luas wilayah yang sangat kecil, pemerintahan yang stabil, dan pendapatan ekonomi yang tinggi, serta didukung kedekatannya dengan Jerman, Prancis, dan Belgia wajar jika negara ini menghasilkan pertumbuhan yang solid, rendahnya inflasi, dan pengangguran yang rendah. Apakah Anda setuju? Semoga negara kita bisa mendapatkan pelajaran dari negara kecil ini, karena negara kita adalah bangsa yang lebih besar. Bangsa dengan rakyatnya yang banyak membuat negara kita menjadi bangsa yang besar. :’)

Sources : - International Monetary Fund
                  - World Bank
                  - New Economics Foundation 

Tidak ada komentar: